Mengenal Lebih Dekat Sahabat Ali
bin Abu Thalib
1. Ali
dilahirkan di Mekkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab.
2. Menurut
sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad,
sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan).
3. Ali
bin abu thalib bernama asli Haydar bin Abu Thalib, paman Rasulullah SAW. Haydar
yang berarti Singa adalah harapan keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus
yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani diantara kalangan Quraisy
Mekkah. Rasulullah SAW terkesan tidak suka, karena itu mulai memanggil dengan
Ali yang berarti Tinggi (derajat di sisi Allah).
4. Ali
bin Abi Thalib banyak memberi hiburan bagi Rasulullah SAW karena beliau tidak
punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Abu Thalib memberi kesempatan
bagi Rasulullah SAW bersama istri beliau Khadijah untuk mengasuh Ali dan
menjadikannya putra angkat.
5. Ali bin Abu Thalib merupakan
keturunan puncak keluarga Hasyimiah, yang darinya terlahir kemuliaan,
kedermawanan, sifat pemaaf, ksaih sayang dan hikmah yang lurus.
6. Ali bin Abi Thalib juga turut serta
dalam Umrah Qadha’. Pada saat itulah Rasulullah saw. berkata kepadanya, “Engkau
bagian dariku dan aku adalah bagian darimu.” Adapun kisah yang banyak
diceritakan oleh para qushshash (tukang cerita) bahwa beliau pernah bertarung
melawan jin di sumur Dzatul ilmi,880 sebuah sumur di dekat Juhfah, adalah kisah
yang tidak ada asal-usulnya. Kisah itu termasuk kisah yang diada-adakah oleh
orang-orang jahil dan tukang cerita, janganlah.percaya.
7. Ali
bin Abu Thalib adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu Allah SWT atau orang
ke 2 yang percaya setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada saat itu Ali
berusia sekitar 10 tahun.
8. Ali
bin Abu Thalib semanjak kecilnya sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam,
dia termasuk orang yang sangat fasih berbicara dan pengetahuannya juga tentang
Islam sangat luas
9. Ali
bin Abu Thalib adalah orang yang sangat berani dan perkasa dan selalu hadir
pada setiap peperangan karena itu dia selalu berada di barisan paling depan
pada setiap peperangan yang dipimpin Rasulullah.
10. Ali
bin Abi Thalib sangat membela Rasululloh dengan keberaniannya pada saat Rasullullah SAW. hijrah, beliau menggantikan Rasululloh tidur di tempat tidurnya sehingga orang-orang Quraisy yang
hendak membunuh Nabi terpedaya.
11. Ali adalah salah satu dari 3 orang
sahabat ra. yang melakukan perang tanding satu lawan satu melawan 3 tokoh kafir
Quraisy saat Perang Badar. Ali ra. berkata: Utbah bin Rabiah (dari Kafir
Quraisy, pen.) maju diikuti putra (Al-Walid,.) dan saudaranya (Syaiba engikuti
penaklukan kota Makkah, peperangan Hunain dan ath-Thaif. Beliau berperang
dengan gagah berani lalu beliau berumrah bersama Rasulullah saw. dari
al-Ji’ranah.
12. Ali bin Abu Thalib juga mempunyai
kehebatan yang lainnya kegigihannya yaitu keberhasilannya dalam perang Uhud dan
perang Khaibar .
13. Ali bin Abu thalib selalu ikut dalam
barisan perang kecuali perang Tabuk karena ia ditugaskan mengurusi penduduk
Madinah mewakili Rasululloh SAW.
14. Ali
dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Nabi menimbang Ali
yang paling tepat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang se-rumpun (Bani
Hasyim
15. Ali
bin Abi Thalib pernah masuk masuk nominasi pada saat pemilihan khalifah Usman
bin Affan, tetapi saat itu dia masih dianggap sangat muda.
16. Ali
bin Abu Thalib terpilih menjadi khalifah sebenarnya menimbulkan pertentangan
dari pihak yang ingin menjadi khalifah dan dituduh sebagai orang yang
bertanggung jawab atas terbunuhnya khalifah Usman bin Affan.
17. Ali bin Abi Thalib menggantikan
‘Utsman sebagai khalifah… dan dia dibaiat oleh Thalhah , Zubair ,Kaum Muhajirin
dan Anshar. Sedangkan orang yang pertama kali membaiat dan menjabat tangannya
adalah Thalhah bin ‘Ubaidillah.
18. Ali bin Abu thalib memikul tugas
berat karena pada masa pemerintahannyan tentara Islam harus berhadapan dengan
tentara Islam juga.
19. Ali
bin Abu Thalib banyak yang tidak menyukainya karena apabila pemerintahan dipegang oleh Ali, maka cara-cara
pemerintahan Umar yang keras dan disiplin akan kembali dan akan mengancam
kesenangan dan kenikmatan hidup dimasa pemerintahan Usman bin Affan yang mudah
dan lunak menjadi keadaan yang serba teliti, dan serba diperhitungkan.
20. Dalam
menjalankan kepemerintahan Ali melakukan kebijakan politik seperti sebagai
berikut
- Memecat Gubernur yang diangkat Usman bin Affan dan menggantinya dengan gubernur yang baru
- Mengambil kembali tanah-tanah negara yang dibagi-bagikan Usman bin Affan kepada keluarganya, seperti hibah dan pemberian yang tidak diketahui alasannya secara jelas dan memfungsikan kembali baitul maal
- Memindahkan ibukota pemerintahan Islam dari Madinah ke Kuffah.
21. Dalam
kebijakan Ali bin Abu Thalib menimbulkan perpecahan. akibatnya dikalangan umat
islam pecah menjadi 3 golongan .
·
Golongan Ali bin Abu Thalib yaitu
pendukung setia Ali bin Abu Thalib
·
Golongan Muawiyah yaitu orang yang
menolak Ali menjadi Khalifah ,mereka mendukung Muawiyah.
·
Golongan Aisyiyah , golongan ini
didukung oleh Thalhah dan Zubair. Mereka tidak setuju Ali sebagai khalifah dan
menolak penuntutan atas kematian Utsman bin Affan.
22. Dalam
pemerintahan Ali perluasan Islam yang dilakukan sedikit mengalami kendala yaitu
hanya memperkuat wilayah Islam di daerah pesisir Arab dan masih tetap peranan
penting negara Islam di daerah yang telah ditaklukkan Abu Bakar di daerah
Yaman, Oman, Bahrain, Iran Bagian Selatan. Umar bin Khattab di Persia, Syiria,
Pantai Timur Laut Tengah dan Mesir. Serta pada masa Usman di Sijistan, Khurasa,
Azarbaijan, Armenia hingga Georgia.
23. Turab
yang berarti debu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan
yang paling disukai oleh Ali.
24. pecahlah perang Badar, perang pertama dalam
sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman
Nabi
25. Perang
Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi
Amar bin Abdi Wud . Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar
bin Abdi Wud terbelah menjadi dua bagian..
26. Ali
bin Abi Thalib setelah menetapkan kebijakan-kebijakan dalam pemerintahannya
akhirnya menimbulkan perang saudara yaitu perang Jamal dan Perang Shiffin
27. Ali mem-bai'at Abu Bakar
setelah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan setelah meninggalnya Rasulullah demi mencegah perpecahan dalam
ummat.
28. Ali bin Abu Thalib diajak Amru bin
Ash bertahkim (mengambil hokum ) dengan hokum Al Quran, akhirnya Ali menyetujui
tahkim agar tidak banyak korban lagi dalam perselisihan.
29. Pasukan Ali bin Abu Thalib terpecah
menjadi dua golongan setelah adanya tahkim yaitu golongan yang menyatakan
keluar dari golongannya disebut kaum khawarij dan golongan yang setia kepada
Ali disebut kaumm Syiah.
30. Sebagai Khalifah ke-4 yang
memerintah selama sekitar 5 tahun. Dan khalifah terakhir.
31. Ali pada masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa
pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan
32. Untuk pertama kalinya perang saudara
antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000
pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah
bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Abu Bakar,
janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh
pihak Ali. (perang Jamal)
33. Ali bin Abu Thalib khalifah pertama
yang dibaiat secara umum.
34. Perang saudara pertama dalam Islam,
Perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman
bin Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit
35. Ali
bin Abi Thalib juga dikenal juga seorang penyair ternama Syair-syair Ali
akhirnya dibukukan dalam kitab Nahj Al-Balaghah
36. Ali
lebih banyak mengurus masalah pemberontkan di berbagai wilayah kekuasaannya. Ia
lebih banyak duduk di atas kuda perang dan di depan pasukan yang masih setia
dan mempercayainya dari pada memikirkan administrasi negara yang teratur dan
mengadakan ekspansi perluasan wilayah (futuhat).
37. Ali
berusaha menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan egaliter. Ia ingin
mengembalikan citra pemerintahan Islam sebagaimana pada masa Abu Bakar dan Umar
sebelumnya.
38. Ali
bin Abu Thalib memecat Muawiyah yang pada saat itu telah berhasil membangun
syiria menjadi kota menjadi kota yang sangat strategis dan memiliki tentara
yang cukup loyal kepada Muawiyah . hal ini membuat tidak tinggal diam dan ingin
melakukan pemberontakan.
39. Ali bin Abi Thalib, seseorang yang
memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami
kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang
ditinggalkan pemerintahan sebelumya.
40. Ali bin Abu Thalib terbunuh, ada3
orang pemuka Khawarij (setelah peristiwa Nahrawan, pen.) yaitu AbdurRahman Ibnu
Muljam, Al-Barak bin AbduLlah dan Amr bin Bakar At-Tamimy yang berkumpul di
Makkah. Mereka berembug dan membuat kesepakatan bersama untuk membunuh tiga
orang, yaitu ‘Ali ra., Mu’awiyah ra. dan ‘Amr bin Al-‘Ash ra….” Dari tiga orang
tsb, hanya Ibnu Muljam yang berhasil melaksanakan rencana busuk tersebut. ‘Ali
ra. terbunuh sebagai syahid saat beliau ra. sedang keluar untuk Shalat Subuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar