Aku masih ingat betul ucapan ini "Mba
cabenya di tangan kiri, mendoannya di tangan kanan" aku tersipu malu
ketika ditegur guru Aqidah Akhlak, ketika aku dan teman-teman duduk manis
sambil menikmati jajanan yang kami beli di kantin , ini terkenang ketika aku
masih kelas 1 MTs Negeri Kaleng sekitar tahun 2003. sejak teguran itu
setiap kali mau makan jadi teringat kata-kata bapak, terutama ketika makan
mendoan. Terima kasih bapak :). Aku merasa penasaran kenapa ketika makan kita
harus pakai tangan kanan wah setelah baca buku tentang Adab makan ternyata ini
adalah sunnah Rasululloh SAW ternyata karena setan makan minum pakai tangan
kiri.
Dalam Shahih Muslim disebutkan sebuah riwayat,
« إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ ».
"Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya pula."[HR. Muslim ]
Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “karena tangan kiri
digunakan untuk cebok dan memegang hal-hal yang najis dan tangan kanan untuk
makan maka tidak sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk
melakukan pekerjaan tangan yang lain.” (Kasyful Musykil, hal 2/594)
Dari Salamah bin Akwa radhiyallahu ‘anhu
beliau bercerita bahwa ada seorang yang makan dengan menggunakan tangan kiri di
dekat Rasulullah SAW. Melihat hal tersebut Nabi bersabda, “Makanlah dengan
tangan kananmu.” “Aku tidak bisa makan dengan tangan kanan,” sahut orang
tersebut. Nabi lantas bersabda, “Engkau memang tidak biasa menggunakan tangan
kananmu.” Tidak ada yang menghalangi orang tersebut untuk menuruti perintah
Nabi kecuali kesombongan. Oleh karena itu orang tersebut tidak bisa lagi
mengangkat tangan kanannya ke mulutnya.” (HR Muslim no. 2021)
Dalam riwayat Ahmad no. 16064 dinyatakan, “Maka tangan kanan orang tersebut tidak lagi bisa sampai ke mulutnya sejak saat itu.” Imam Nawawi mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa kita diperbolehkan untuk mendoakan kejelekan terhadap orang yang tidak melaksanakan aturan syariat tanpa aturan yang bisa dibenarkan. Hadits di atas juga menunjukkan bahwasanya amar ma’ruf nahi munkar itu dilakukan dalam segala keadaan. Sampai-sampai meskipun sedang makan. Di samping itu hadits di atas juga menunjukkan adanya anjuran mengajari adab makan terhadap orang yang tidak melaksanakannya (Syarah shahih Muslim, 14/161)
Meskipun demikian jika memang terdapat alasan yang bisa dibenarkan yang menyebabkan seseorang tidak bisa menikmati makanan dengan tangan kanannya karena suatu penyakit atau sebab lain, maka diperbolehkan makan dengan menggunakan tangan kiri. Dalilnya firman Allah, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. al-Baqarah: 286).
Dalam riwayat Ahmad no. 16064 dinyatakan, “Maka tangan kanan orang tersebut tidak lagi bisa sampai ke mulutnya sejak saat itu.” Imam Nawawi mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa kita diperbolehkan untuk mendoakan kejelekan terhadap orang yang tidak melaksanakan aturan syariat tanpa aturan yang bisa dibenarkan. Hadits di atas juga menunjukkan bahwasanya amar ma’ruf nahi munkar itu dilakukan dalam segala keadaan. Sampai-sampai meskipun sedang makan. Di samping itu hadits di atas juga menunjukkan adanya anjuran mengajari adab makan terhadap orang yang tidak melaksanakannya (Syarah shahih Muslim, 14/161)
Meskipun demikian jika memang terdapat alasan yang bisa dibenarkan yang menyebabkan seseorang tidak bisa menikmati makanan dengan tangan kanannya karena suatu penyakit atau sebab lain, maka diperbolehkan makan dengan menggunakan tangan kiri. Dalilnya firman Allah, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. al-Baqarah: 286).
Jadi apabila kita masih mampu menggunakan tangan kanan maka ketika kita makan gunakanlah tangan kanan selain sunnah Rasululloh SAW makanan yang kita makan pun menjadi berkah sebab setan tidak ikut masuk ke dalam tubuh kita :)